KHATAMAN KESENIAN JELANG RAMADHAN.

Borobudur Links | Agustus 05, 2010 | 07.23 wib | Label: Event and News


Oleh: M Hari Atmoko.

Borobudurlinks, 5 Agustus 2010.
Masyarakat lereng Gunung Andong di Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar tradisi Khataman Kesenian sebagai penutup kegiatan mereka berkesenian untuk selanjutnya menyiapkan diri memasuki puasa pada Ramadhan. Tradisi berupa pementasan berbagai kesenian setempat dengan diiringi tabuhan gamelan itu digelar sejak Rabu (4/8) sekitar pukul 15.00 dan direncanakan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB antara lain berupa tarian kuda kepang, soreng putri, dan "kuda kepang papat".
"Setiap Rabu Wage atau Rabu Pahing (kalender Jawa, red.) tradisi ini harus kami selenggarakan, sudah turun temurun, ini warisan cikal bakal dusun kami," kata Ketua Grup "Bekso Turonggo Mudo", komunitas seniman petani Mantran Wetan, Supadi Haryono (40), di Magelang, Rabu sore.
Ia mengatakan, seniman setempat yang juga salah satu anggota Komunitas Lima Gunung Magelang (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) secara intensif menggelar berbagai pementasan kesenian rakyatnya baik di desa setempat maupun di luar wilayah itu. Selama Juli 2010 saja, katanya, sudah enam kali grup itu menggelar pementasan, sedangkan selama setahun terakhir (Sejak Lebaran 2009 hingga menjelang Ramadhan 2010, red.) sekitar 25 kali pementasan.
Ia mengatakan, pentas kesenian setempat yang bersifat wajib digelar oleh masyarakat di dusun itu adalah tradisi "Khataman Kesenian" dan "Merti Desa" atau bersih desa setiap Sapar (kalender Jawa,red) yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai "Saparan".

Tarian khas milik masyarakat setempat adalah "kuda kepang papat" yang hanya dimainkan oleh empat penari keturunan cikap bakal desa itu yakni almarhum Kiai Kotik dan Nyai Kotik.
Empat penari "kuda kepang papat" generasi saat ini adalah Sunoto (50), Yatno (50), Paidin (45), dan Sumarlan (45). Seniman petani setempat, katanya, selama bulan puasa tidak mementaskan keseniannya baik di desa setempat ataupun menerima permintaan masyarakat lainnya yang sedang memiliki hajat.
"Nanti kami memulai pentas lagi pada H+5 Lebaran, sekaligus sebagai ajang halal bihalal warga," katanya.
Pergelaran tradisi "Khataman Kesenian", Rabu (4/8) hingga sekitar pukul 17.30 WIB di halaman rumah Supadi, di kawasan selatan puncak Gunung Andong itu terlihat disaksikan oleh ratusan warga baik berasal dari dusun setempat maupun berbagai dusun lainnya. Meskipun hujan sempat turun agak deras, mereka tetap menggelar pementasan, sedangkan masyarakat tetap berkerumun menyaksikannya. Puluhan orang tampak menggelar berbagai dagangan seperti makanan, minuman, dan mainan anak-anak di sekitar arena pementasan itu.(ANTARA JatengNews).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
  • 1st
  • 2nd
  • 3rd
  • 4th
  • 5th

Home | Mobile Version | Seni dan Budaya | Manusia Kreatif | Acara dan Berita | Festival 5 Gunung | Networking | Wisata
(c) 2013-2016 Modus Getar | Powered by Day Milovich