Oleh Ni Luh Made Pertiwi F.
Borobudurlinks, 15 Agustus
2012. Coba bayangkan angka ini, di tahun 2012 diprediksi ada 1 miliar
wisatawan internasional. Hal ini berarti 1 miliar orang melakukan pergerakan
melintasi negara di bumi ini untuk pelesiran.
Sekretaris Jenderal
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Wardiyatmo
mengatakan bahwa pada tahun 2030 diprediksi wisatawan internasional akan
mencapai 1,8 miliar.
“Ini berarti selama 18 tahun,
pertumbuhannya hampir dua kali lipat,” ungkapnya saat menyampaikan sektor
pariwisata dalam forum G20 dan forum T20 kepada wartawan di Jakarta, Selasa
(14/8/2012).
Ia menuturkan dalam forum G20
di Meksiko pada 18-19 Juni 2012 dibahas bahwa pariwisata sebagai salah satu
sektor yang memiliki kontribusi penting terhadap penciptaan lapangan kerja,
pertumbuhan ekonomi, dan penghidupan yang layak.
“Tahun ini, merupakan milestone
(tonggak) bagi kepariwisataan global, tentunya juga bagi kita sendiri,” kata
Wardiyatmo.
Dalam forum G20 tersebut
dibahas peranan penting pariwisata terhadap perekonomian suatu negara.
Indonesia sendiri menjadi satu-satunya negara anggota ASEAN yang bergabung
dalam G20. Seperti diungkapkan Wardiyatmo, G20 adalah sebuah forum kerja sama
ekonomi global.
“Maju-mundurnya dunia
ditentukan oleh forum G20. G20 representasi PDB (produk domestik bruto) sebesar
80 persen dari perdagangan dunia,” tuturnya.
Menariknya, dalam forum
tersebut, pariwisata dipandang penting dan memberikan peran tak hanya
pada perekonomian dunia, tetapi juga peradaban dunia. Sehingga pariwisata
memberi efek pada pertumbuhan perekonomian, mengurangi kemiskinan, penyediaan
lapangan kerja, dan melestarikan lingkungan hidup.
Sementara itu, dalam forum T20
atau forum antara menteri-menteri pariwisata yang tergabung dalam G20 dibahas
beberapa poin penting seperti kesepakatan bahwa pariwisata adalah industri yang
pertama bangkit dari krisis.
Pariwisata, lanjut Wardiyatmo,
dianggap mampu memulihkan situasi suatu negara pascakrisis seperti krisis alam,
krisis ekonomi, maupun krisis politik. Selain itu, pariwisata juga memberikan
kontribusi kepada pengembangan infrastruktur dan jasa pariwisata yang dapat
memberi keuntungan pada masyarakat lokal.
“Kita lihat contohnya
Disneyland di Amerika Serikat. Itu tadinya hanya suatu atraksi wisata, tetapi
berkembang infrastrukturnya menjadi destinasi wisata, lengkap dengan restoran yang tumbuh
terus, lalu hotel, dan lainnya,” jelas Wardiyatmo.
Indonesia melalui
Kemenparekraf telah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara di tahun
2012 sebesar 8 juta. Sedangkan target di 2013, tambah Wardiyatmo,
direncanakan sebesar 9 juta. Sebagai gambaran, jumlah kunjungan wisatawan
internasional ke ASEAN di tahun 2011 mencapai 77,1 juta. Sebesar 7,6 juta di
antaranya berkunjung ke Indonesia (Editor : I Made Asdhiana/Kompas.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar