ASYIKNYA RAFTING DI SUNGAI PROGO MAGELANG.
Oleh: Ima-EP.
Borobudurlinks, 15 Oktober 2010. Tak jauh dari Yogyakarta, kurang lebih 2 jam perjalanan atau 10 liter bensin dengan "Swica" (Swiftku Cayang) kita sudah sampai di kota Magelang. Selain objek wisata Candi Borobudur dan wisata alam Ketep & Kopeng, kita juga disuguhi wisata petualangan bagi yang ingin membuang penat rutinitas kerja dengan "Rafting" di sungai Progo.
Tanpa rencana, kami pengantin muda membuang waktu di hari Minggu dengan rencana "rafting" di Hotel Puri Asri. Ternyata, untuk ber-rafting ria kita harus booking terlebih dahulu ke (0293) 365115 ext. 106 agar tidak kecewa sesampainya di sana. Wisata Rafting (arung jeram) disediakan oleh Hotel Puri Asri dengan trainer kawan-kawan dari Progo Xventours yang sudah 15 tahun menaklukkan sungai Progo. Rafting sungai Progo termasuk kategori grade II, lebih menantang dari sungai Elo tapi tidak seberat di sungai Serayu dan Progo Bawah.
Perjalanan kami dari Yogyakarta jam 11 siang dan sampai di tempat tujuan jam 12.30. Karena kami hanya booking via telepon maka kami harus menunggu apabila ada team yang masih kurang anggota, he3x ... Alhamdulillah, ada team dari Kalimantan yang beranggota 3 orang sehingga kita jadi satu team untuk menikmati keindahan sepanjang sungai Progo. Sebagai bahan informasi, satu perahu karet berisi 6 orang (termasuk 1 guide/trainer) dengan merogoh kocek 145 ribu kita sudah mendapat fasilitas: alat pengaman, dayung, air mineral, transportasi dan makan siang. Sekali perjalanan menempuh jarak 9 km (jalur sungai) dan 17 km (jalur darat) dan memakan waktu 2,5 jam sehingga waktu pemberangkatan yang disediakan adalah 8.30, 11.00, dan 13.00. Oh iya, karena ini wisata air, jangan lupa menyiapkan pakaian ganti lengkap ya?
Berikut beberapa tips untuk menaklukkan rasa takut terhadap air yang melimpah: Anggap aja ini kolam renang yang besar. Ikuti short instruction yang diberikan trainer. Pakai alat pengamanan yang disediakan. Ikat sendal dan kacamata dengan tali yang bisa diminta dari trainer. Percaya pada trainer yang sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun dan Selamat menikmati ...
Sekali pemberangkatan, ada 5 tim perahu karet. Bersama Mr. Kopral, kita ber-5 akan mengarungi sungai Progo sepanjang 9 km. Awalnya perasaan "deg-deg"an dan was was akan muncul, namun lama kelamaan dijamin kalian akan segera mnikmatinya karena pemandangan sawah, tebing dan air sungai menghipnotis rasa takut kita menjadi rasa penasaran akan ciptaanNya. Kelokan sungai dengan bebatuannya membuat perjalanan kita menjadi sangat menakjubkan.
Guide memberikan aba-aba : dayung maju, stop, dayung mundur dan kita hanya tinggal mengikutinya saja. Kebetulan kami mendapat guide yang siiippp, Mr. Kopral menawarkan pada kami banyak permainan yang kami lakukan di atas perahu. Di awal perjalanan, kami bermain ciprat-cipratan air dengan tim lain dan bisa dipastikan bahwa seluruh baju kami basah. Jeram pertama yang kami lewati masih tegang untuk menikmati, namun kita akan rindu dengan jeram-jeram berikutnya yang lebih menegangkan. Permainan berikutnya, meluncur di jeram besar dengan perahu yang berputar. Sisi kiri dari perahu mendayung maju dan sisi kanan perahu mendayung mundur, itulah teknik untuk membuat perahu berjalan berputar. Dan, WOW ... ternyata mengasyikkan sekali dengan kecepatan perahu menjadi lebih cepat dan menantang.
Sesuai dengan bidangnya, Pak Kopral tidak lelah untuk membagi ilmunya kepada kita tentang titik-titik rawan sungai dan cara penyelamatan ketika kita rafting di sungai yang lebih besar. Setelah melewati kelokan besar dengan arus sungai yang deras, Pak Kopral mengajak kita bermain sambil mempraktekkan ilmunya tentang tikungan dalam yang tidak berarus. Kita ber-5 disuruh berdiri di samping perahu karet dan saling berpegangan untuk keseimbangan. Alhamdulillah, kita ber-5 berhasil berdiri di atas perahu karet yang berjalan selama kurang lebih 2 menit, he3x ... Mengagumkan, ternyata teori tentang bagian dalam sungai di kelokan besar tidak berarus, terbukti.
Setelah kurang lebih 4 km mengarungi sungai Progo, kita semua beristirahat. Walaupun baru pertama kali ketemu tapi rasanya sudah akrab seperti menemukan keluarga besar. Kami berfoto-foto bak pre-wedding, he he he ... Setelah kurang lebih 10 menit beristirahat dan menikmati air mineral, kami pun melanjutkan petualangan.
Petualangan kami selanjutnya adalah atraksi membalikkan perahu sehingga seluruh penumpang bisa merasakan dinginnya air sungai Progo dan meluncur di sungai. Namun karena ada banyak pemancing, kami mengurungkan niat untuk itu sebagai etika ber-arung jeram dengan warga sekitar sungai Progo. Tibalah waktunya melewati jeram-jeram sungai Progo yang tentunya lebih menantang dengan keberanian yang levelnya cukup untuk pemula. Waktu berjalan cepat hingga akhirnya kita mencapai garis finish dan seluruh perahu dinaikkan di atas angkutan darat yang membawa kita kembali ke Hotel Puri Asri.
Sesampainya di Puri Asri, kita segera berganti pakaian dan memilih foto-foto yang dijepret pada waktu kita rafting dalam bentuk CD dan cukup dengan merogoh kantong 10 ribu per foto. Selanjutnya, makan siang TIPTOP dengan menu rames yang enaaak untuk perut yang dingin. Perjalanan ini sungguh mengasyikkan, menikmati kebesaranNya dari sungai dan kembali ke Jogja bak petualang sejati.
"Terima kasih suamiku, bersamamu aku semakin bersyukur akan kuasaNya"
(Diangkat dari blog ‘ima-ep’/created by: EP /bolinks@2010).
Anda bisa posting-ulang artikel ini atau dengan mencantumkan link ini:
http://borobudurlinks.blogspot.com/2010/10/asyiknya-rafting-sungai-progo-magelang.html
http://borobudurlinks.blogspot.com/2010/10/asyiknya-rafting-sungai-progo-magelang.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wienda Hendrawati:
BalasHapuskok aku ga diajak lihat batik tidar aku pengamat batik lho n baru denger di tidar ada batik klo rafting serem ah.....
Mualim M Sukethi:
BalasHapusWienda, waktu kalian mampir di warungku, kalo kamu cermati di kios busana istriku juga ada batik Tidar. Aku lupa ngasih tahu juga...
Mbilung Sarawita:
BalasHapusRafting banyak yang tidak suka ... bukan cuma tidak suka dalam arti tidak hobi atau tidak berminat ikut, melainkan lebih dari itu : tidak suka dalam arti merasa terganggu ... Mereka adalah : Pemancing ikan-sungai ... sebab, setelah air sungai diobok-obok perahu & dayung para rafter, ikan-ikan cenderung tidak mau makan sampai beberapa lama ... heheheee ... ;)
Mualim M Sukethi:
BalasHapusUmpannya yg mesti menyesuaikan jaman. Coba kalau pakai rupiah apa dollar, pasti berebut.... Di istana negara, lebaran lalu, SBY mancing pakai amplop isinya 100 rb, rakyat berebut sampai ada yg mati segala. Awas ! jangan terpancing lho...
Ratna Amalia Soeharto:
BalasHapuswaah... aku masih punya utang yg belum terbayar ... rafting.... ntar deh kalo pas mudik lagi..
Mas Herry:
BalasHapuswah jan...mas Mualim bener2 marakno kepencut...jaman biyen isih nang megelang ora ono sing koyo ngono kuwi je...sungguh menantang ...trus routenya iku mana...apa kira2 dari progo daerah payaman sampek ke kyai langgeng getu mas...wis jan marakno kemecer
Titin F Irmawan:
BalasHapuswahh.. menyenangkan sekali kelihatannya. saya baru nyobain rafting yang di Kali Elo, pengen yang lebih menantang lagi... sepertinya pilihan Kali Progo boleh juga tuh. smoga suatu saat nanti bisa kesampaian :-)
Mualim M Sukethi:
BalasHapusLia, selain rafting, utangmu yg lain mampir warungku nyobain nasi gurih & sop sumsum...hayoo.
Mas Herry, MGL saiki mmg komplit ..opo wae ono. Sing ra ono mung berjemur telanjang dipantai..he he.
Titi, nyebur di Progo, dr Puri Asri sampai Wanu...rejo. Mampir omahmu, ngunduh banyu klopo...sip.