ANAK MERAPI AKSI BISU DI HARI BUKU.

Borobudur Links | April 25, 2010 | 08.44 wib | Label: Event and News



Oleh : M Hari Atmoko

Borobudurlinks, 25 April 2010.
Ratusan anak di desa terakhir Gunung Merapi ketika memperingati Hari Buku Sedunia 2010, Jumat, dengan aksi bisu sambil membaca buku di "Rumah Baca Komunitas Merapi", Dusun Gemer, Desa Ngargomuluyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Aksi bisu, kalau orang menyebut tapa bisu, tidak bicara saat mereka membaca buku pilihannya secara bebas, sebagai simbol upaya menyaring, menyerap, dan konsentrasi terhadap isi bacaan supaya isi buku bisa dimengerti, dipahami, dan dicerna secara baik," kata salah seorang pengelola RBKM, Loyola Kukuh, di Magelang, Jumat.
Ratusan anak berasal dari beberapa sekolah setempat dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) mengikuti peringatan Hari Buku Sedunia 2010 yang diselenggarakan RBKM bertajuk "Membaca Adalah Ibu Pengetahuan". Mereka memilih buku bacaannya di sejumlah rak buku RBKM, kemudian selama satu jam membaca secara saksama dan tanpa berbicara dengan teman lainnya.
Ia menjelaskan bahwa aksi bisu saat membaca itu sebagai penyadaran pentingnya kehadiran buku bagi anak-anak desa, seperti di desa terakhir di sebelah barat puncak Gunung Merapi itu. Sejak pemuda setempat mendirikan RBKM pada tahun 2009, koleksinya sekitar 3.500 buku bacaan berbagai judul yang berasal dari sumbangan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.
"Aksi ini untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak Merapi terhadap buku karena buku sebagai sumber ilmu pengetahuan, menambah wawasan mereka, dan anak-anak bisa belajar berbagai hal dari buku yang mereka baca," katanya.
Pada hari biasa, kata dia, anak-anak setempat mendatangi RBKM sepulang sekolah dan secara mandiri mencatat di buku khusus tentang buku yang mereka pinjam, baik untuk dibaca di tempat itu maupun dibawa pulang ke rumah masing-masing.
"Kalau tidak sedang menggelar kegiatan bersama seperti hari ini (23/4), setiap hari rata-rata 30 anak datang ke RBKM untuk membaca buku kesukaannya sepulang sekolah. Tanpa petugas khusus yang menjaga RBKM, mereka secara mandiri mencatat di buku khusus, buku yang dipinjamnya," katanya.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization/UNESCO) menetapkan 23 April sebagai Hari Buku Sedunia. Pada kesempatan itu tiga anak Merapi--Apen, Galih, dan Kasi--membaca puisi berbahasa Inggris "Venus and Adonis" karya penulis dunia sekitar abad ke-16, William Shakespeare.

Dua anak lainnya, Ratih dan Lia, membaca geguritan "Oh Tulkiyem Ayu" karya budayawan Indonesia, Romo Sindhunata. Seorang seniman Teater Gandrik Yogyakarta, Yuliono, mementaskan performa bertajuk "Buku Adalah Jendela Dunia Fana".
Beberapa tempat di halaman RBKM tampak dipasangi properti tumpukan buku, sedangkan di pintu masuk RBKM berdiri dua boneka petani terbuat dari jerami dengan ukuran relatif besar, masing-masing menggambarkan petani membawa buku sedang naik sepeda "ontel" dan menyeret gerobak pengusung rumput serta kayu bakar (ANTARA Jateng/bolinks@2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
  • 1st
  • 2nd
  • 3rd
  • 4th
  • 5th

Home | Mobile Version | Seni dan Budaya | Manusia Kreatif | Acara dan Berita | Festival 5 Gunung | Networking | Wisata
(c) 2013-2016 Modus Getar | Powered by Day Milovich