WELAS ASIH & KEBERSAMAAN DALAM SUKA DAN DUKA.

Borobudur Links | Oktober 09, 2009 | 23.13 wib | Label: art and culture


Oleh: PW Rudolf.

Borobudurlinks/Denpasar, 6 Oktober 2009 – Kembali di tahun yang ke-6, Ubud Writers & Readers Festival datang dalam balutan tema ‘Suka Duka: Compassion & Solidarity’. Di minggu ke-2 bulan Oktober, tepatnya tanggal 7-11 Oktober 2009, festival yang diakui majalah Harper’s Bazaar Inggris sebagai salah satu dari enam besar sirkuit festival penulis dunia akan menghadirkan lebih dari 80 penulis dari 23 negara dan kurang lebih 700 peserta, termasuk Indonesia ke dalam dialog antarbudaya yang mendidik, menantang dan mengaspirasi. ‘Global Voices in Borobudur’, sebuah malam pembacaan sastra di pelataran Candi Borobudur akan menutup rangkaian kegiatan UWRF di tahun 2009.
Ide rangkaian festival sampai ke Candi Borobudur di Jawa Tengah ini masuk dari tema yang dipakai tahun ini. Suka-Duka adalah ajaran Hindu Bali, dimana kemudahan dan kesulitan selalu datang berdampingan, dan dari ajaran Budha mengenai welas asih didapatkan bahwa komunitas masyarakat dunia perlu dibangun atas dasar welas asih dan rasa solidaritas.


“Ke depannya, kami ingin membuatkan semacam penghargaan di bidang sastra (Literary Awards) untuk para penulis Indonesia dan UWRF diharapkan menjadi jembatan emas penghubung sastrawan Indonesia dan dunia ”, jelas Janet de Neefe, Pendiri dan Direktur Ubud Writers & Readers Festival kala mengungkapkan harapannya dari Ubud Writers & Readers Festival yang kian hari kian dihargai mata dunia.
Kegiatan Ubud Writers & Readers Festival ke-6
Seperti tahun-tahun sebelumnya, di sela-sela lokakarya, diskusi panel, debat serius akan diisi dengan perayaan yang meriah, peluncuran buku, pertunjukan, pembacaan puisi di kebun yang indah serta hiburan malam yang bersahabat – yang membuat Ubud Writers & Readers Festival selalu berbeda
dengan festival-festival penulis lainnya. Tiga tambahan lokasi selain Ubud, yakni Denpasar, Seminyak dan Jawa Tengah akan melengkapi UWRF ke-6 di 2009 ini.
Untuk memperingati penyair, pemain drama, aktivis budaya dan direktur teater ternama Indonesia, WS Rendra yang tidak lama ini baru saja berpulang ke hadapan-Nya, sebuah acara di Pura Dalem akan didikasikan untuknya mengikuti malam pembukaan UWRF di Istana Raja Ubud.
“Global Voices in Borobudur” akan menghadirkan sepuluh penulis ternama dunia dan lima penulis Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2009, sebagai perpanjangan UWRF 2009. Kegiatan yang pertama kali dilakukan di luar Bali ini akan diadakan pada pukul 18:00 WIB di Manohara, pelataran Candi Borobudur dan terbuka untuk umum.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai program, silahkan melihat ke buku program atau kunjungi: http://www.ubudwritersfestival.com/program/main-program/
Penulis Tersohor Dunia Bergabung
Dua puluh tiga negara setidaknya ikut bergabung dalam UWRF ke-6 ini mengirimkan penulis-penulis terbaik mereka yang kurang lebih berjumlah 80 orang. Di antara mereka adalah:

Penerima penghargaan Nobel Kesusastraan tahun 1986, Profesor Wole Soyinka, yang menjadi warga Afrika pertama peraih penghargaan ini. Beliau adalah seorang penulis naskah drama dan penyair asal Nigeria dimana tahun 1994 dijadikan Duta UNESCO untuk mempromosikan budaya, hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, media dan komunikasi di Afrika.
Manager Tur grup musik legendaris The Rolling Stones, Sam Cutler yang telah menulis sebuah memoir yang membongkar semua hal tentang rock akan menceriterakan impian terhebat rock & roll yang pernah dijalaninya.
Dari Pakistan, akan duduk bersama Desi Anwar - Metro TV dalam sebuah bincang-bincang, Fatima Bhutto, yang pertama kali dikenal dari penerbitan buku kumpulan puisi yang ditulisnya waktu berusia 15 tahun, berjudul Whispers of the Desert. Ayahnya, Murtaza Bhutto, tewas terbunuh oleh polisi di tahun 1996 di Karachi saat saudara perempuannya, Benazir Bhutto menjadi Perdana Menteri Pakistan. Fatima adalah seorang bintang baru dari dinasti politik yang dipuja-puja.
Seno Gumirah Ajidarma, yang amat fasih bersusastra dari pergolakan jiwa yang memprotes terutama rezim Orde Baru akan mewakili salah satu dari penulis Indonesia terbaik yang hadir. Ia meraih SEA Write Award pada tahun 1987 dan Dinny O’Hearn Prize untuk Penerjemahan Sastra di tahun 1997 serta Penghargaan Khatulistiwa, penghargaan paling bergengsi di Indonesia selama dua tahun berturut-turut, 2004-2005.

Tentang Ubud Writers & Readers Festival

Ubud Writers & Readers Festival merupakan karya utama Yayasan Mudra Swari Saraswati yang berbasis di Ubud. Janet de Neefe, salah satu pendirinya, yang juga menjadi Direktur Festival, memulai Ubud Writers & Readers Festival di tahun 2004 guna menyikapi dampak buruk pengeboman Bali yang terjadi pada 2002. Memasuki tahun ke-6, UWRF berkembang menjadi sebuah forum yang diakui secara internasional bagi para penulis Indonesia dan dunia untuk bisa saling berbagi ide dan sudut pandang mengenai isu-isu yang berkembang. Pemilihan lokasinya di Ubud salah satunya dimaksudkan untuk mempromosikan Ubud sebagai pusat seni dan budaya, para penulis Indonesia di kancah internasional serta membantu pemuda Indonesia memaksimalkan potensi mereka melalui pilihan program-program edukasi dan sastra yang ada dan memfasilitasi pertumbuhan jejaring yang kuat antar komunitas sastra di dunia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Ubud Writers & Readers Festival, silahkan kunjungi: http://www.ubudwritersfestival.com/
Walaupun tahun ini berat disebabkan oleh krisis global yang melanda dunia dari awal tahun yang memaksa beberapa sponsor menarik diri ditambah lagi serangan terorisme di negeri ini yang membatalkan kehadiran beberapa sastrawan besar, UWRF tidak turut surut dalam kreativitas dan antusiasmenya. Suka-Duka, berdiri bersama dalam lantunan welas asih kepada sesama menjadi cambuk bagi UWRF untuk terus menatap ke depan dan menggandeng tangan-tangan sastrawan menyatukan rasa dan asa dalam kebersamaan.
Selamat datang di Ubud Writers & Readers Festival yang ke-6!

Janet de Neefe
Festival Founder & Director
Ubud Writers & Readers Festival
Jl. Sanggingan Raya. Indus – Lt. 2, PO Box 181 Ubud, Bali, Indonesia 8057
Telephone: +62 (0) 361 7808932 / 977408 / 8038391
Fax: +62 (0) 361 977408
e-mail: janet@ubudwritersfestival.com
UWRF October 7 - 11, 2009 - Suka Duka: Compassion & Solidarity
"One of the six best literary festivals in the world" Harper's Bazaar, UK

Janet De Neefe, Direktur Festival.
Adalah pendiri dan penggagas Ubud Writers & Readers Festival. Ia tinggal di Ubud, Bali sudah lebih dari 20 tahun. Ia adalah pendiri 2 restoran di Ubud, “Casa Luna” dan “Indus”, juga sekolah masak “Casa Luna Cooking School” yang terkenal dimana ratusan turis datang dan mengikuti sekolah ini tiap tahun. Mereka ingin mempelajari rahasia masakan Bali. Janet menulis campuran buku memoar dan buku tentang makanan berjudul Fragrant Rice (HarperCollins, 2003). Buku ini merupakan tanggungjawab personalnya atas perjalanannya di sebuah pulau paling eksotik dimana ia kemudian menyebarkan luaskan pengertiannya yang dalam atas Bali dari mulut ke mulut, dan menyebarkan resep-resep masakan Bali. Janet pernah menjadi nominator the Nita B. Kibble Literary Award untuk kategori penulis perempuan (mms/BOLINKS@2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
  • 1st
  • 2nd
  • 3rd
  • 4th
  • 5th

Home | Mobile Version | Seni dan Budaya | Manusia Kreatif | Acara dan Berita | Festival 5 Gunung | Networking | Wisata
(c) 2013-2016 Modus Getar | Powered by Day Milovich