Gotong royong merupakan salah satu ciri tradisi Sedulur Sikep (biasa dikenal dengan sebutan masyarakat Samin) yang masih terus dipelihara hingga kini. Ketika salah seorang warga Sedulur Sikep di Dusun Kaliyoso, Kudus, Jawa Tengah, Wargono mendirikan rumah baru, para Sedulur Sikep di sekitarnya turun tangan membantu.
JAMBI, KOMPAS.com 10/8-09 — Gotong royong adalah semangat masyarakat Indonesia yang diwariskan turun-temurun. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi ini. Di Jambi, aktivitas bersama ini dilestarikan untuk menarik wisatawan. Pemerintah Kabupaten Kerinci melestarikan kegiatan gotong royong yang dilakukan seluruh warga desa diiringi musik, tari, dan nyanyian untuk menjaring wisatawan, baik dalam, maupun luar negeri.
Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Kerinci Amirsyam di Jambi, akhir pekan lalu, mengatakan, dulunya gotong royong adalah tradisi adat untuk membersihkan saluran dan jalan-jalan ke sentra produksi. "Gotong royong itu digelar tiap akan turun ke sawah, dan dilakukan segenap warga tanpa kenal usia dan jenis kelamin," katanya.
Pada hari gotong royong, semua warga tumpah ruah ke lokasi yang dijadikan sasaran untuk diperbaiki, dan itu pun diikuti nyanyian, tarian, serta musik khas daerah. cara adat atau gotong-royong itu rupanya menarik perhatian wisatawan, dan kini dijadikan agenda budaya rutin yang terus dilakukan secara bergilir, baik tingkat desa, kelurahan, maupun kecamatan.
Gotong royong itu juga dihadiri petinggi daerah, seperti bupati dan wakil bupati serta pejabat lainnya yang juga menjabat tokoh adat, seperti yang dilakukan pada Sabtu (8/8), Bupati Murasman menghadiri gotong royong di desa Tamiai.
Kabupaten Kerinci merupakan daerah sasaran wisata di Provinsi Jambi karena didukung iklim yang sejuk dan topografis yang indah. Berada di lereng Gunung Kerinci yang tertinggi di Sumatera, bukit barisan dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), danau, sumber air panas, serta air terjun, Kerinci memiliki puluhan obyek wisata alam.
Wisatawan yang datang tidak saja untuk menyaksikan keindahan panorama alam, tetapi juga tertarik dengan berbagai budaya adat, termasuk gotong royong adat tersebut. “Untuk itu, pemerintah setempat terus berupaya melestarikan berbagai tradisi adat, yang mampu memikat dan menarik wisatawan, seperti pesta adat, gotong royong, dan lainnya," kata Amirsyam. (MBK/Sumber : Antara).
CATATAN: Artikel ini dimuat dengan pertimbangan cukup inspiratif bagi pengembangan pariwisata Magelang (Bolinks/Redaksi).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
nice template..good blog
BalasHapusNegeri teater, semua bisa jd tontonan.
BalasHapus