Minim Dana Festival Lima Gunung Tetap Jalan

Borobudur Links | Juli 08, 2009 | 13.11 wib | Label: creative people, festival lima gunung, networking


oleh Sholahuddin al-Ahmed
(Suara Merdeka Suara Kedu halaman Merapi (8/7))

Semangat itu bukan pada besarnya dana, tapi ada di dada persaudaraan dan persahabatan. Meski baru mendapatkan dana Rp 3 juta, Festival Lima Gunung kedelapan tetap digelar.

‘’Ini sudah komitmen kami untuk mengawal pergulatan seniman yang masuk dalam Komunitas Lima Gunung. Tak ada yang melunturkan semangat dan kemandirian dalam pergulatan lima gunung,’’kata Ketua Panitia, Riyadi, kemarin.

Pihaknya tetap optimistis, bisa mempersiapkan pesta seniman lereng lima gunung di Magelang yang rencananya akan digelar 26 Juli di Mantran Wetan, Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Tepat di lereng Andong pesta rakyat yang sesungguhnya tanpa kepentingan politik itu digelar.

Menurutnya, dana RP 3 juta itu sumbangan dari pendiri Komunitas Lima Gunung Sutanto Mendut. Padahal, kegiatan yang akan melibatkan seniman dari Lereng Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong dan Menoreh ini membutuhkan
Rp 87 juta.

‘’Ada 16 kelompok seni yang akan berpartisipasi memberikan persembahan.
Rata-rata setiap kelompok mebutuhkan akomodasi Rp 3 juta/pentas. Di luar itu masih ada kebutuhan bagian lain seperti instalasi dan lainnya,’’katanya.

Dikatakannya, kemungkinan terburuk jika sampai hari pelaksanaan belum ada dana maka, setiap kelompok akan menggunakan dana sendiri untuk berpartisipasi dalam festival seni yang tahun ini sudah ke delapan kalinya ini dan setiap pergelarannya melibatkan ribuan seniman.

Riyadi menyebutkan, tahun ini adalah tahun ke dua mereka menggunakan
dana mandiri untuk menggelar kegiatan ini. Sebelumnya, pada kegiatan
tahun pertama hingga ke-enam, selalu ada pendanaan dari satu pihak
yang peduli dengan kehidupan seni di Magelang ini.

Kemandirian pendanaan ini, kata dia, merupakan bagian dari cokro manggilingan yang mereka usung sebagai tema FLG tahun ini.’’Cokro
Manggilingan Jiwo’’ merupakan refleksi atas dinamika kehidupan yang
terus berputar seperti roda.

Riyadi menjanjikan, pergelaran kali ini akan lain dari yang sebelumnya. Untuk visual, mereka akan menampakkan latar belakang Gunung Andong.

Para penampil, antara lain Komunitas ‘’Gadung Melati’’ Lereng Merapi, yang dipimpin Ismanto, akan menampilkan performance dan instalasi. Seniman dari sanggar ”Cipto Budoyo” Tutup Ngisor Merapi, mempersembahkan ‘’Samudra Mantana’’ yakni seni wayang orang yang berisi tentang upaya pencarian kesejatian hidup yang sarat dengan dharma (ikhlas).

Dari Gunung Menoreh yang dipimpin Sucoro akan menampilkan kolosal ‘’Gunadharma Muksa’’ dan Handoko dari Lereng Merbabu akan menampilkan belasan kelompok seni tradisional yang dipimpinnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
  • 1st
  • 2nd
  • 3rd
  • 4th
  • 5th

Home | Mobile Version | Seni dan Budaya | Manusia Kreatif | Acara dan Berita | Festival 5 Gunung | Networking | Wisata
(c) 2013-2016 Modus Getar | Powered by Day Milovich