DAFTAR BANGUNAN PUSAKA DI KOTA MAGELANG (03).

Borobudur Links | November 24, 2009 | 20.42 wib | Label: Tourism


Teks/Foto: Mualim M Sukethi.

SARANA KESEHATAN.

23.
KOMPLEKS RUMAH SAKIT JIWA PROF DR SOEROYO.
JL. A Yani.

Bangunan bergaya Gothic seluas 27.724 m2 ini didirikan pada tahun 1916 oleh Scholtens. Sejak semula, kompleks bangunan yang berdiri di atas tanah 409.450 m2, ini memang diperuntukkan menjadi rumah sakit jiwa dengan nama Krankzinnigengesticht Kramat. Dinamakan Kramat karena di daerah ini terdapat makam Kyai Ponggol yang dianggap kramat (angker).
Kompleks bangunan yang cukup luas ini direncanakan mampu menampung hingga 1400 pasien. Penambahan ruangan selesai pada tahun 1923, dan diresmikan pada tahun itu juga oleh Dr. Engelhard (Direktur Pertama RS itu). Saat itu tercatat jumlah pasinnya mencapai 1100 orang.
Hingga kini bangunan setinggi 12m, ini masih terawat dengan baik, dan tetap berfungsi sebagai rumah sakit jiwa.

24.
KOMPLEKS RUMAH SAKIT UMUM TIDAR.
JL. Tidar…

Bangunan bergaya Indische Empire Style, seluas 525 m2 yang berdiri di atas tanah 2312 m2, ini tidak diketahui tahun berdirinya. Tapi yang pasti bangunan setinggi 10 m, ini milik Zendingsziehuiskenhuis (Yayasan Kesehatan Umum) yang dikepalai dr. Drick Meyr, dan secara resmi dibuka sebagai rumah sakit pada tahun 1932.
Pada waktu dr. Drick Meyr diinternir oleh Jepang, pimpinan rumah sakit ini dipegang oleh dr.Kasmolo. Pada tanggal 1 Desember 1943, rumah sakit ini diambil alih oleh kotapraja, dan dipimpin oleh dr. Suparman Cokroatmodjo. Sejak saat itu dikenal sebagai Rumah Sakit Umum Tidar Magelang.
Hingga kini, telah terjadi beberapa pergantian pimpinan. Sedangkan status rumah sakit semakin meningkat, dari tipe D ke tipe C hingga ke tipe B. Sekarang ditetapkan menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Tidar Kota Magelang, yang dipimpin oleh dr. Mardiatmo.

25.
BANGUNAN UNIT GAWAT DARURAT.
JL. Tidar……

Pada saat didirikan, bangunan seluas 343 m2, ini adalah bangunan induk rumah sakit. Kini, kondisi bangunan setinggi 10 m, yang terawat baik ini, berfungsi sebagai Unit Gawat Darurat. Ada penambahan berupa dua kamar mandi yang menempel pada dinding sisi selatan.

26.
RS TENTARA.

Bangunan seluas 2300 m2 yang bergaya Roman ini, sejak awal didirikan berfungsi sebagai rumah sakit tentara Belanda. Bangunan yang tergolong rumah sakit terbesar di Pulau Jawa, selain di RS Cipto di Jakarta dan RS Cimahi, ini kini terbuka sebagai rumah sakit umum. KOndisi bangunan setinggi 12 m, ini secara umum tergolong terawat baik.

SARANA RUMAH TINGGAL.

27.
MESS TENTARA.
JL. Teuku Umar….

Bangunan seluas 225 m2 tinggi 8 m, yang digunakan sebagai mess tentara, ini bergaya rumah deret khas Eropa. Kondisi bangunan relative terawat baik. Kini juga masih digunakan sebagai mess tentara.

28.
RUMAH TINGGAL.
Pada awalnya bangunan bergaya Indische Empire Style, seluas 192 m2, ini digunakan sebagai rumah tinggal petinggi militer Belanda. Kondisi bangunan setinggi 8 m, yang masih terawat dengan baik, ini kini ditinggali warga biasa.

29.
RUMAH TINGGAL C-6.
JL. Ade Irma Suryani……

Tidak banyak data terungkap dari bangunan seluas 112 m2 dengan tinggi 8 m ini. Kecuali sebagai rumah tinggal, hingga kini kondisi bangunan terawat baik.

30.
BANGUNAN RUMAH TINGGAL DI KOMPLEKS KWARASAN.
Kelurahan Cacaban Magelang Selatan.

Bangunan bergaya arsitektur Jawa, dengan atap limas an pacul gowang, ini sejak awal dimaksudkan sebagai kompleks rumah tinggal. Rumah-rumah yang didirikan pada tahun 1937 ini dirancang oleh arsitek terkenal Thomas Kartsen. Kompleks ini dibangun karena kurangnya perumahan bagi warga Belanda, serta lingkungan yang buruk di kampung-kampung saat itu.
Kompleks ini terdiri dari tiga tipe bangunan. Yang paling besar seluas 198 m2 dengan luas tanah 468 m2 tinggi 8 m, terletak di sekeliling lapangan (kini lapangan basket). Yang agak kecil, dulu juga mengelilingi lapangan (kini jadi kantor kecamatan). Dan yang paling kecil, di sebelah selatan lapangan utama.


SARANA UMUM.

31.
PLENGKUNG (I; II; III).
JL. Badaan ; JL.SMP2; JL……..

Bangunan yang didirikan pada tahun 1920 ini dimaksudkan sebagai penyangga selokan sekaligus sebagai gerbang jalan. Hingga kini, bangunan yang masing-masing luasnya 65 m2 dan tingginya 7 m, ini masih terlihat kokoh dan terawatt, serta berfungsi dengan baik.
Plengkung dan selokan di atas kota ini bisa jadi merupakan penanda yang khas. Di Indonesia, mungkin hanya ada di Magelang.


32.
SELOKAN DI ATAS KOTA 01.
Selokan yang dibuat pada tahun 1920, ini memanjang di atas kampong Menowo di Magelang Utara, hingga Kemirikerep di Magelang Selatan. Hampir seluruh selokan sepanjang 3 km ini relative lebih tinggi dari pemukiman warga. Sehingga bisa dikatakan selokan ini berada di atas kota Magelang.
Bangunan yang merupakan sarana irigasi ini mungkin satu-satunya yang dibangun pemerintah Belanda di Indonesia. Keberadaan bangunan yyang hingga kini masih kokoh dan berfungsi dengan baik ini membuktikan kehandalan bangsa belanda di bidang bangunan air.
Ada bangunan air lain yang juga lebih tinggi dari jalan dan rtumah warga, yang terletak antara lapangan RINDAM hingga kampung Gelangan. Bangunan air ini merupakan bagian dari Sungai Manggis yang memanjang dari Payaman hingga di utara, hingga Mertoyudan di selatan.

33.
MUSEUM JENDRAL SUDIRMAN.
JL. Ade Irma Suryani C-7.
Gedung yang berada di depan Taman Badaan ini memiliki luas 285 m2. Bangunan setinggi 8 m ini berdiri di atas tanah seluas 1329 m2. Di dalam bangunan bergaya Gothic ini Jenderal Sudirman menjalani akhir hidupnya. Ia dirawat dan meninggal di atas ranjang yang kini masih tersimpan dengan baik di gedung ini.
Gedung yang dulu merupakan tempat kediaman pejabat Belanda itu kini difungsikan sebagai Museum Jenderal Sudirman. Di dalamnya, selain ranjang, juga tersimpan seperangkat meja kursi, dan perpustakaan berisi buku-buku perjuangan ‘sang panglima’ dan sejarah militer lainnya.

34.
WISMA DIPONEGORO.
JL. Achmad Yani.

Gedung bergaya Indische Empire Style ini sekarang digunakan sebagai wisma, atau penginapan yang bagi tamu-tamu militer dan masyarakat umum. Dulu gedung seluas 450 m2 ini adalah rumah tinggal bagi pejabat militer Belanda. Dengan luas tanah 1200 m2 dan tinggi 8 m, gedung yang terletak di jalur utama kota Magelang ini terlihat anggun dan mewah (BERSAMBUNG/bolinks@2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
  • 1st
  • 2nd
  • 3rd
  • 4th
  • 5th

Home | Mobile Version | Seni dan Budaya | Manusia Kreatif | Acara dan Berita | Festival 5 Gunung | Networking | Wisata
(c) 2013-2016 Modus Getar | Powered by Day Milovich