Halaman

April 20, 2010

‘MARCING KLUNG’ SMPN 4 KOTA MAGELANG.


Laporan: Zulfa dan Ardi Gunawan.

Borobudurlinks, 4 April 2010.
Indonesia adalah negeri yang kaya akan bahan alam, khususnya bambu. Bermacam ragam spesies bambu tumbuh subur di negeri ini. Bambu juga dipergunakan sebagai material untuk membuat berbagai kerajinan dan peralatan rumah tangga, antara lain: kipas bambu, kursi bambu, gedheg (dinding bambu), plafon bambu, usuk dan reng, lukisan bambu, dll. Bambu juga bisa digunakan sebagai alat musik misalnya seruling, kenthongan, dan yang paling popular adalah angklung.
Khusus untuk angklung, cara memainkannya pun bermacam-macam. Yang standard tentu dalam bentuk ansambel, beberapa pemain angklung bermain bersama secara tetap. Formasinya pun cukup berdiri berjajar beberapa baris.
Namun baru-baru ini, tepatnya pada 21 Maret 2010, bertempat di halaman SMPN 4 Kota Magelang berlangsung kegiatan yang cukup unik, yakni pementasan music "Marcing Klung". Apa pula ini ?
‘Marcing Klung’ adalah nama grup sekaligus jenis music bambu yang dimainkan oleh siswa/I SMPN 4 Kota Magelang. Jenis music yang merupakan inovasi siswa/I SMP 4 Kota Magelang, itu menggabungkan ansambel angklung dengan beberapa jenis perkusi lain, missal simbal dan bass drum. Kalau ansambel angklung biasa paling banyak dimainkan oleh belasan orang, maka ‘Marcing Klung’ ini biasanya dimainkan lebih 30 orang.
“Bahkan dalam waktu dekat akan dimainkan lebih 50 siswa, “ kata Budi S, coordinator grup, yang sekaligus guru biologi dan kesiswaan sekolah yang berlokasi di Jalan Pahlawan (Boton) itu. Sedangkan lagu yang dimainkan tidak harus lagu mars, tapi bisa lagu pop biasa, semisal: DIK, Lupa, Suwe Ora Jamu, Cublak-cublak Suweng, serta lagu kebanggaan ‘Magelang Kota Harapan’.

Budi juga menjelaskan, dalam waktu dekat “Marcing Klung’ akan berkolaborasi dengan tarian ‘Topeng Ireng’ dan ‘Butho Bocah’ dari Komunitas Tujuh Gunung. Kolaborasi yang rencananya akan dipentaskan pada saat HUT ke 1104 Kota Magelang, 11 April 2010, itu akan melibatkan lebih 100 orang. Sekarang mereka sedang giat berlatih, dengan instruktur Ki Ardi Gunawan dan Dadik.
Selain pada perayaan HUT Kota Magelang, ‘Marcing Klung’ juga telah berpentas di berbagai kegiatan budaya di Magelang dan sekitarnya. Bulan Februari lalu, misalnya, grup yang menampilkan dirijen Vinola Cindy,vokal Ayu Dhita dan Krisna, melody Arintha dan Glagah, bass Denny dan Alif, Tek-tek Zulfa, ikut serta memeriahkan diskusi borobudurlinks, di gedung Bakorwil II Jateng (kompleks museum Diponegoro).
Pada acara ‘Pentas Seni’ di halaman SMPN 4 kemarin, ‘Marcing Klung’ pentas bersama dengan beberapa jenis kesenian lainnya, antara lain tari Bali dan music anak-anak (umur 6-11 tahun). Dalam kegiatan yang disponsori TATV Solo dan beberapa sponsor lainnya itu, Dra. Sri Embang Sudarsih MPd, selaku Kepala Sekolah SMPN 4, mengatakan agar kegiatan semacam ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan dan mengekspresikan bakat seni yang dimiliki anak-anak.

Selain itu, “Diadakannya acara seni dan budaya di SMPN 4 ini, tidak lain untuk ‘Nguri-uri Kebudayaan Kita’, mempertahankan seni budaya Indonesia agar tidak tergeser budaya barat, serta menanamkan semangat nasionalisme dari generasi muda, “ tambah Budi S dengan penuh semangat. (Edit MMS/bolinks@2010).


________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar