Halaman
▼
September 20, 2011
‘Workshop, Discussion and Screening with Mustafa Davis’
Oleh: Khalimatu Nisa.
Borobudurlinks, 20 September 2011. Setelah dua kali sukses menggelar acara ‘Pekan Film’, Borobudur Movie Links – unit kegiatan film dari www.borobudurlinks.com, dirangkul Kedutaan Besar Amerika Serikat (US Embassy/Cultural Affairs) akan menghelat acara bertajuk ‘Workshop, Discussion and Screening with Mustafa Davis’ pada Rabu (28/9) mendatang. Mustafa Davis, seorang filmmaker muslim dari AS rencananya akan melakukan lawatan ke beberapa kota di Indonesia sebagai seorang ‘cultural envoy’ dari tanggal 22-30 September. Pada kesempatan tersebut, Mustafa akan mengunjungi Jakarta, Yogyakarta, Magelang dan Palembang. Mustafa akan berada di Magelang selama satu setengah hari pada tanggal 27-28/9 mendatang.
Setelah menemukan dan mengamati eksistensi Borobudur Movie Links lewat penelitian di internet, Kedubes AS menawarkan kerjasama untuk membuat serangkaian kegiatan terkait dengan kedatangan Mustafa Davis di Magelang. Rangkaian kegiatan yang dimaksud adalah, workshop singkat mengenai pembuatan film, diskusi dengan topik ‘Multiculturalism in American Arts’ dan pemutaran dua film pendek karya Mustava Davis.
Dua film yang akan diputar berjudul ‘Wayward Son’ dan ‘Deen Tight’. Kedua film tersebut
menyajikan fenomena muslim Amerika di tengah budaya pop Amerika seperti skateboard, musik hip-hop dan rap, breakdance serta graffiti –hal-hal yang dianggap tabu dalam masyarakat tradisional Islam. Ada benturan antara idealita agama dan realita modernitas yang menimbulkan dilema di sana. Penyeimbangan antara budaya dan agama pun terus diupayakan. Dari sana, akan didapat berbagai pesan-pesan multikulturalitas yang relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang heterogen.
Acara yang nantinya akan bertempat di Syang Art Space, Jalan MT Haryono 2, Magelang, ini ditujukan bagi para siswa dan filmmaker lokal Magelang (kota/kabupaten). Tujuan acara ini adalah menjadi sarana saling berbagai cerita dan pengalaman seputar fenomena kebudayaan dilihat dari kaca mata sinema. Tujuan tersebut sejalan dengan misi Borobudur Movie Links yang konsisten berupaya memperkenalkan film kepada masyarakat Magelang sebagai suatu proses kreatif yang menarik dan penting.
Bagi Borobudur Movie Links sendiri, acara ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya telah berhasil digelar ‘Pekan Film Dokumenter Magelang’, pada bulan April 2011, dan ‘Pekan Film Pendek Magelang’, pada bulan Juni 2011.
Antusiasme dan dukungan besar yang datang dari acara-acara sebelumnya, ditambah jaringan/ koneksi yang semakin luas dan terpercaya, menambah kepercayadirian Borobudur Movie Links untuk terus berkembang. Dengan dukungan dan bimbingan dari para senior seperti Mualim M. Sukethi (redaktur borobudurlinks.com), Hartanto (GrabagTV), Ridwan Muljosudarmo (Syang ArtSpace), dan Deddy PAW (perupa), komunitas yang beranggotakan para kawula muda ini terus berusaha menemukan inovasi-inovasi sehingga kegiatan positif seperti ini dapat berlangsung secara berkala.
Keterangan lebih lanjut dan pendaftaran peserta, silakan hubungi: Rahita/Sekretaris (085878661101) dan Fatikh/Humas (081915448873).
RINCIAN KEGIATAN: ‘Workshop, Discussion and Screening with Mustafa Davis’.
1:30 – 3:30 p.m.
Film workshop and discussion at Syang Art Space
4 – 6 p.m.
Film screening and discussion at Syang Art Space
Topic
Multiculturalism in American Arts
Audience
60-75 local film makers and students
Venue/Address
Syang Art Space
Jl. MT Haryono No.2, Magelang 56122, Central Java
Moderator/Interpreter
Team of Borobudur Movie Links
Handouts
Will be distributed
SYNOPSIS
1. Wayward Son (38m7s).
Ta'Leef Collective presents a Mustafa Davis film. WAYWARD SON - The Jordan Richter Story is the intimate story of professional skateboarder Jordan Richter and his rise and disappearance from the sport of Skateboarding. Jordan embraced the religion of Islam in the mid 90's and out of what he felt was a religious obligation, dropped out of the sport. 15 years later he realizes that skateboarding is not prohibited in Islam and starts competing again.
2. Deen Tight (1h2m20s).
Music, considered taboo practice by many traditional Muslims, has also become one of the most prominent methods for Muslims to share their faith internationally through Muslim Hip Hop. Hip Hop is a global phenomenon reaching from the skyscraper laden skies of New York all the way to the deep deserts of Arabia and beyond. It is a subculture that transcends boundaries of language, gender, and religion. Deen Tight brings to the screen the untold story of Western Muslims struggling to find a balance between their culture and their religion.
Filmed on location with Muslim rappers, DJs, slam poets, breakdancers and a graffiti artist in concerts, recording studios, at homes and in the streets. Our story focuses on the perceived conflict between traditional religious ideals and modernity, as well as both the positives and negatives of Western Pop culture on todays’ Muslim youth.
© 2011 Mustafa Davis, Inc
ALL RIGHTS RESERVED
(bolinks@2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar