“Young Spirit Exhibition: Lautan Warna Satu Darah”.
MAGELANG, 29/10-09. Ratusan pemuda Magelang menggelar tari kolosal peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-81 dalam acara Young Spirit Exhibition Lautan Warna Satu Darah di SMK YP 17 Kota Magelang, kemarin.
Pentas kolosal mengambarkan muda-mudi dari berbagai suku ras dan agama berseteru karena fanastisme kedaerahan. Kemudian, muncul kesadaran bersama untuk mencapai satu cita-cita mulia, yaitu kemerdekaan dan kebersamaan.
Paling tidak, itulah inti pertunjukan kolosal yang melibatkan ratusan siswa-siwi SMK YP 17, Teater Fajar Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Jakarta Band, bengkel seni Universitas Tidar Magelang (UTM), Truntung Warangan, dan Dewan Kesenian Kota Magelang (DKKM).
Kepala SMK YP 17 Ir Widodo mengatakan, pentas kolabaorasi ini bagian dari upaya untuk menghembuskan kembali semangat kepemudaan untuk lebih mencintai bangsa ini.
Dengan semangat itu, lanjut dia, pemuda akan mencintai apa yang dikerjakan untuk membangun bangsa. Misalnya, karya kolaborasi, merupakan kreativitas baru untuk menumbuhkan patriotisme dan rasa memiliki bangsa dengan berbagai budaya agung.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Margiyono Dwi Yuwono, menyambut baik apresiasi para siswa dan seniman. Menurutnya, pementasan memiliki dua makna, mengembuskan semangat kepemudaan dan meles¬tarikan seni dan budaya tradisional.
’’Berbagai komunitas seni budaya yang dijaring SMK YP 17, menjadi modal membuat program studi Perfilman dan Teater,’’ katanya.
Menurutnya, apa yang dilakukan sekolah sudah tepat. Sebab telah memiliki ciri khusus, yakni seni budaya masuk dalam muatan lokal. Mendatang, sekolah-sekolah lain harus memiliki ciri khusus unggulan.
Tari kolosal sebagai pembuka acara yang akan berlangsung hingga Jumat (30/10). Acaranya antara lain pementasan teater, performance, monolog, dan pembacaan puisi. Komunitas yang mengisi acara itu dari Yogyakarta, Wonosobo, dan Semarang. (H33-72/Suara Merdeka.com/bolinks@2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar