Halaman

September 26, 2012

KINERJA WISATA INDONESIA DI BAWAH BRUNEI.




Oleh SUPRIYANTO KHAFID.

Borobudurlinks, 26 September 2012. Daya saing kinerja pariwisata Indonesia masih berada di bawah Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Pariwisata Indonesia hanya lebih tinggi dari Vietnam, Filipina, dan Kamboja. Untuk tingkat dunia pada 2010, dari 139 negara, posisi Indonesia berada di urutan 74. Sedangkan Brunei Darussalam ada di posisi 67, Singapura 10, dan Malaysia 35. Untuk tingkat Asia Pasifik, dari 26 negara posisi Indonesia berada di urutan 13, Malaysia 7, dan Singapura di urutan teratas.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fathul Bahri, mengemukakan hal ini sewaktu berbicara di depan para kepala dinas pariwisata dan pengurus asosiasi pelaku wisata se-Nusa Tenggara Barat di Mataram, Rabu, 26 September 2012. "Daya saing Indonesia kalah. Perlu evaluasi performance dan menyusun program," katanya.
Pada 2-3 Oktober 2012, Kementerian Pariwisata akan melakukan kordinasi nasional untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Selain itu, perlu juga melakukan evaluasi kinerja 13 kantor penghubung di 12 negara yang selama ini dipekerjakan oleh Kementerian Pariwisata.
Ia memaparkan, selama periode Januari-Juli 2012, jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia mencapai 4,6 juta orang. Target kunjungan wisatawan mancanegara 2012 sebanyak 8 juta orang. Apabila dilihat dari perkembangan bulan per bulan memang bertambah. Kalau Januari 2012 angkanya 652.692, Juni 2012 sebanyak 695.531 orang, dan pada Juli 2012 menjadi 701.200 orang. Tetapi di bulan terakhir Juli 2012 itu dibanding Juli 2011 terjadi penurunan kunjungan wisatawan 5,94 persen dari semula 745.451 orang.
Sebenarnya Indonesia yang memiliki 17.100 pulau, di antaranya 6.000 berpenghuni, memiliki 10 World Heritage Culture, seperti Candi Prambanan dan Borobudur, komodo, Ujung Kulon, Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Keris, Hutan Tropical Sumatera, wayang dan irigasi subak di Bali. Oleh World Economic Forum (WEF), peringkat Indonesia ditempatkan berada pada urutan 39 dari Cultural Heritage dari 139 negara.
Fathul menambahkan keunggulan yang dimiliki Indonesia lainnya adalah megabiodiversity. Ada sekitar 16 persen dari binatang reptil dan amfibi dunia di Indonesia. Juga 35 spesies primata, 25 persen endemic (hanya ada di Indonesia), 17 persen dari burung di dunia, 26 persen endemic, 121 spesies kupu-kupu 44 persen endemic, dan 12 persen dari mamalia di dunia 36 persen endemic.
Untuk Forest Diversity, daya saing sumber daya alam pada peringkat 17/139 negara (WEF) hutan tropis terbesar setelah Brazil. Nomor 51 taman nasional serta merupakan negara megabiodiversity ke-3 setelah Brazil dan Zaire. Sekitar 59 persen daratan di Indonesia merupakan hutan tropis yang menjadi 10 persen dari total luas hutan di dunia.
Adapun megapotensi Indonesia terdiri dari alam (natural), seperti marine based, land based, dan wild life. Budaya terdiri dari pusaka budaya (heritage sites), situs arkeologi dan sejarah, living culture. Juga event yang terdiri dari festival budaya dan pesta olahraga.

Pada 2012 ini ada 10 mega-event prioritas yang diikuti Indonesia, mulai dari Travex ASEAN Tourism Forum di Manado 9-15 Januari 2012, JATA Travel Showcase (JTS) di Tokyo Jepang, China International Travel Mart di Sanghai China (Oktober) hingga World Travel Mart 5-8 November 2012 di London.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Aryadi, target kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 1 juta wisatawan akan tercapai sampai akhir Oktober 2012 atau pertengahan November 2012. "Capaian ini semestinya pada 2015. Tapi kami pacu melalui Visit Lombok Sumbawa 2012," ujarnya. Berbagai kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) telah dan akan diselenggarakan sampai 17 Desember 2012.
Meskipun demikian, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia NTB, Gusti Lanang Patra, mengkawatirkan munculnya persaingan tidak sehat di antara hotel di daerahnya (TEMPO.Com).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar