Halaman

Mei 10, 2010

TLATAH BOCAH 2010.


Borobudurlinks, 10 Mei 2010. Berawal pada tahun 2005, Rumah Pelangi beserta komunitas–komunitas lereng Merapi bermimpi mewujudkan area ramah anak (child friendly space), sebuah ruang fisik dan psikologis yang memberikan kesempatan anak–anak berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Jejaring ini telah menumbuhkembangkan kepekaan anak terhadap realita sosial, alam lingkungan, dan relasi antar manusia yang diwujudkan dalam rutinitas kegiatan. Salah satu media pembelajaran yang dilakukan yakni melalui kesenian tradisi dimana didalamnya terkandung nilai–nilai ajaran mengenai kepedulian, solidaritas, dan kebersamaan.
Pada tahun 2007 jaringan komunitas bersama–sama mengkampanyekan hak anak dalam bentuk hajat budaya TLATAH BOCAH (area ramah anak) mengusung tema tentang transformasi nilai-nilai pendidikan melalui gerakan kebudayaan dan kesenian. Kegiatan ini kemudian rutin diadakan setahun sekali selama liburan kenaikan sekolah dengan tema berbeda yang berkaitan dengan isu-isu yang berkaitan dengan anak-anak.
Tahun 2008 TLATAH BOCAH menyuarakan pemenuhan hak tumbuh–kembang anak dalam ”Nandur Woh, Ngangsu Kawruh” (Menanam Benih, Menimba Ilmu). Sedangkan tahun 2009 lalu, TLATAH BOCAH mengangkat hak perlindungan dalam rangkuman kegiatan “Bocah Dudu Dolanan, Bocah Kudu Dolanan” (Anak Bukanlah Mainan, Anak Wajib Bermain).

Seperti pada tahun–tahun sebelumnya, TLATAH BOCAH 2010 yang akan berlangsung selama 11 Juni sd 12 Juli 2010, ini akan mengadakan serangkaian kegiatan berupa workshop dongeng, workshop sablon, sarasehan, pasar rakyat, pemutaran film, dan festival seni tradisi anak-anak. Tema yang diusung berupa pemenuhan hak pendidikan anak berjudul “Tutur Tinular: Tuturing Ati Tinular ing Pakarti” (Bercerita Sepenuh Hati Memaknai Pekerti). Rangkaian kegiatan ini akan dilangsungkang di lereng gunung Merapi, tepatnya di Dusun Gowok Pos dan Dusun Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Kesadaran pengelolaan komunitas peduli anak semakin meluas dengan berdirinya komunitas di lereng gunung Sumbing dan pelosok perbukitan Menoreh sehingga tercatat sebanyak 22 komunitas dari 3 Kabupaten (Magelang, Boyolali, dan Kulon Progo) menggerakkan TLATAH BOCAH. Penyelenggaraan hajat budaya juga semakin semarak karena keterlibatan banyak orang dari berbagai penjuru tanah air sesuai kemampuan sumber dayanya.
Pada tahun ini, penggalangan dana dilakukan dengan cara penjualan cinderamata khas TLATAH BOCAH dan juga pengumpulan pakaian layak pakai di berbagai kota untuk pasar rakyat. Selain itu, diadakan pula pengumpulan buku cerita anak-anak untuk perpustakaan jaringan melalui posko-posko yang didirikan di beberapa kota.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang detail acara dan serta berbagai informasi tentang acara TLATAH BOCAH 2010, silakan hubungi:

S E K R E T A R I A T :
web: www.tlatahbocah.org
facebook: tlatah bocah
twitter: @tlatahbocah
email: tlatahbocah@gmail.com
lokasi: www.wikimapia.org ( search: tlatah bocah )
telpon: 0857 - 4342 0558
kontak: Gunawan Julianto

RUMAH PELANGI
Dusun Patosan - Desa Sedayu - Kecamatan Muntilan
Kabupaten Magelang - Jawa Tengah 56412
(MMS/bolinks@2010).

7 komentar:

  1. Rumah Pelangi:
    terima kasih mas...wah segera kutengok deh. kapan pulang mgl, meh sowan. no hp kemaren blm tercatet sinyal mbleseg jd ilang juga..he.hee

    BalasHapus
  2. Ninuk Retno Raras:
    pengen belajar banget ... boleh ya transfer ilmunya....

    BalasHapus
  3. Rumli Chairil Noer:
    ”Nandur Woh, Ngangsu Kawruh” moga2 kita bisa mewariskan sesuatu yang berguna nyata merata untuk masa depannya

    BalasHapus
  4. Ariana Pegg:
    thanks infonya ya! sayang jauh..

    BalasHapus
  5. Mualim M Sukethi:
    To All. Itulah menariknya Magelang. Senibudaya sdh merambah ke segala aspek kehidupan, termasuk dunia anak2. Coba lihat di borobudurlinks, pada bln mei ini, bbrp artikel menampilkan bagaimana senibudaya mewarnai gerakan anak2 menabung (ekonomi), perpustakaan desa (pendidikan), dan berbagai ekspresi atau kegiatan anak2 lainnya.

    BalasHapus
  6. Juliwanti:
    Pengin juga anak2ku bisa belajar tentang kearifan seperti ini.

    BalasHapus
  7. Semoga Terus berjalan dan berkembang. Dewasa ini Anak juga harus di uri-uri,karena bila tidak mereka akan semakin "dihajar" oleh kemajuan Jaman yang semakin menggila.Jangan sampai anak-anak kita kehilangan kharismanya sebagai anak, dengan tidak lagi bisa berbuat dan bertindak layaknya anak...maju terus anak-anak ku...Ekspresikan jiwa anak mu....

    BalasHapus