Halaman

Mei 01, 2010

REDEFINISI GENGSI PAMERAN FOTO : “Empan-Papan, Angon-Kahanan”.

Oleh: mBilung Sarawita.

Borobudurlinks, 1 Mei 2010. Pameran Foto berlokasi outdoor dengen media “plastiek”-banner PERTAMA di Kota Magelang (moengkin djoega PERTAMA di Indonesia), hari Minggoe tanggal 25 April 2010 di Aloon-aloon Kota Magelang tjoema diikoeti oleh ampat (4) fotografer, ija itoe Joesoef Koesoema, Ardhi Goenawan, Aqib “Jasper” Poetjang dan Pak Ndong “mBilung_Sarawita”, dengen djoemlah foto tjoema 17 lembar, oekoeran sisi-lebar tiap2 foto 90 cm & sisi-pandjang bervariasi antara 100 cm sampai 135 cm.
Sebenarnja kami soedah beroesaha sebarken adjakan pada banjak sobat fotografer, baek liwat perkoempoelan fotografer jang ada di Magelang (PFAM & KFM), door-to-door, internet-Facebook, atawa poen liwat SMS dan telepoen.
Ada beberapa alasan sehingga banjak sobat fotografer tiada mengirim karja oentoek dipamerken, antara lain:

1. Tiada sempat memilih koleksi, mendesain dan mentjetakkan oentoek format banner-outdoor, lantaran amat siboek mengoeroes pekerdjaan pokok masing-masing. Sementara itoe pameran jang kami adaken (memang) tiada menjediaken hadiah atawa doorprize apapoen jang bisa menggantiken nilai oeang bila meninggalken pekerdjaan pokok.

2. Menilai bahwa pameran foto dengan “plastiek”-banner (dan apalagi) outdoor itoe “norak” karena “menoeroenkan deradjat” karja fotografi menjadi tjoema setingkat banner iklan pilkada. Mejakini bahwa media tjetak foto oentoek pameran jang menjaga “martabat fotografi” haroeslah kanvas atawa setidaknja kertas, boekan “plastiek”-banner. Menganggap bahwa pameran foto jang “bergengsi” haroeslah memamerken foto2 jang bernilai estetiek tinggi, moesti dibikin di dalem gedoeng (indoor) dengen tata-lokasi dan kepanitijaan jang sempoerna. Menganggap bahwa bila poen outdoor, moestilah ada “nama-nama besar” dari kalangan fotografi jang “toeroet mengoendang” atawa “koerator” atawa apapoen istilahnja, lantas foto-foto haroeslah dipadjang pada panel-panel jang dibangoen rapi dan “berkelas”, ada boekoe kritiek-foto oentoek ditoelisi oleh para penonton, dsb, dst, dll.

3. Maloe-maloe memamerken karja foto, merasa tiada poenja karja jang pantes dipamerken (minder), meski kami tahoe bahwa sobat-sobat jenis nomer 3 ini sesoenggoehnja pinter memotrek, poenja tekniek dan estetiek foto amat baek dan poenja karja-karja jang baek en tentoe sahadja sangat pantes dipamerken.

Okelah kalaoe begitoe, kami sangat menghormati semoea sobat jang tiada ikoet memamerken karja, apapoen alasannja (nomer 1, 2 atawa poen 3). Tetapi kami tetep berdjalan sesoeai rentjana, bikin ini Pameran Foto berlokasi outdoor dengan media “plastik”-banner PERTAMA di Kota Magelang (moengkin di Indonesia), seberapapoen djoemlah karja jang terkoempoel.
Kenekatan kami ini berangkat dari pemikiran sederhana sahadja, ija itoe:

1. Pameran foto boekanlah haroes khoesoes dinikmati oleh kalangan fotografer dan fihak-fihak jang setijap-harinja bersentoehan dengan fotografi dan karja foto sahadja. Masjarakat loeas poen berhak menikmati karja-karja fotografi jang moengkin berada djaoeh di loear fikiran (mindset) mereka, tanpa mereka haroes dibikin repot oentoek memberiken kritiek tekniek estetiek foto, ataoe haroes dibikin repot menjediaken waktoe khoesoes hanja oentoek menonton pameran foto.

2. Soepaja masjarakat awam tiada soengkan menonton, maka lokasinja haroeslah di luar gedoeng (outdoor). Lha karena dalam konteks Oelang Tahoen ke-1104 Kota Magelang ini sedang moesim hoedjan, maka media tjetak fotonja moestilah jang tiada roesak djikalaoe kena aer hoedjan, itoelah “plastiek”-banner-outdoor ;-) :-) ;-). Soal panel oentoek tempat padjangan foto, karena keterbatasan dana, kami memang tiada mampoe membangoen panel jang baek, rapi dan “berkelas”. Tetapi “the show must go on”, maka djadilah foto-foto itoe kami “soendoek” dengen kajoe-reng jang kemoedian kami pasangken pada rangkaian pantjang-bamboe ;-). Kami tiada soedi berhenti hanja karena soal “gengsi”.

3. Djenis (kategori) karja tiadalah kami batasi, jang penting foto itoe bertjerita tentang wadjah khas Kota Magelang. Dalam event ini fokoes pameran memang lebih pada DOKOEMENTASI dan kami soenggoeh tiada menoentoet kiriman karja “kelas tinggi” (tapi kenapa kok banjak sobat jang tiada berani kirim karja ja ?) ;-) ;-) ;-).

Nah ... setelah pameran selesai kami laksanaken, kami boleh berbangga en berani kataken bahwa ini pameran telah berdjalan soekses, dengen hoeroef kapitaal: SOEKSES ! ... Kami bisa bilang begitoe karena djoemlah penontonnja banjak banget, en tjoekoep banjak tanja-djawab antara penonton dengen kami sepoetar foto-foto jang dipamerken, djoega sepoetar doenia fotografi di Kota Magelang. Dengen kata lain, masjarakat pengoendjoeng pameran itoe, kendati mereka awam soal tekniek estetiek fotografi, mereka kelihatan amat antoesias merespon foto-foto jang dipamerken. Penonton jang tiada bertanja-djawab dengen kami poen nampak antoesiasnja, mereka tertawa-tawa, tjengar-tjengir, toendjak-toendjoek foto-foto, dan saling tanja-djawab antar-mereka sendiri. Indikator laen, tiada sedikit penonton jang berhenti berlama-lama, menatap satoe demi satoe foto-foto jang dipamerken. :-)

Soenggoeh membahagiaken, orang-orang dan anak-anak bersandal-djepit, berpakaian loesoeh, awam-fotografi, bisa berbaoer bersama orang-orang bersepatoe, berpakaian netjies, menggenggam koentji-mobil, berkaloeng kamera-digital, dalam satoe keroemoenan penonton pameran foto. ... Eh, selama satoe hari penoeh pameran digelar, toeroenlah hoedjan sebanjak 3 (tiga) kali, tetapi, heheheee ... kami tiada perloe repot mengamanken foto-foto dari goejoeran aer hoedjan, sebab “plastiek-banner” tiada takoet aer hoedjan, dan, oh betapa senangnja hati kami, karena foto-foto tetap ada jang menonton, ija itoe para pengoendjoeng jang bawa pajoeng ;-).
Satoe fakta lagi : Tiada satoe poen penonton jang mempermasalahken tjara kami memadjang foto-foto dengen “soendoekan” kajoe-reng dan pantjang-pantjang bamboe jang tiada rapi atawa mewah. Lembaran-foto jang bergelombang karena tioepan angin atawa karena tegangan-tarikan kajoe-reng tiada merata, djoega pinggiran-foto jang berkeroet-keroet akibat proses di pertjetakan, semoeanja tiadalah penonton jang mempersoalken. Perhatian penonton lebih tertoedjoe pada gambarnja (objek foto) ketimbang pada format tata-gelar pamerannja. Djadi, sembojan “empan-papan, angon-kahanan” sesoenggoehnja djoega berlakoe dalam pameran foto. Tidak semoea pameran foto haroes dikemas setjara “elite”, “ekskloesief”, “mewah”, “berkelas”, “bergengsi”, atawa apapoen istilahnja, istilah-istilah jang djoestroe memboeat para fotografer (entah sadar entah tidak) mendjebakkan diri-sendiri terkoengkoeng di dalem “menara gading” ... :-) ;-) ... .

Salam Djepret, Salam Boedaja !!! :-) :-) :-)
atas nama
Pagoejoeban KOTA TOEA Magelang :
mBilung Sarawita
alias Condro Bawono
alias Toekang Potrek “Pak Ndong”
(selakoe jang mengoenggah toelisan ini ke internet)

Oetjapan Terima Kasih :

* Ide awal penggoenaan “plastiek”-banner dalem pameran outdoor terseboet (termasoek beberapa filosofinja) berasal dari E. Yusuf Kusuma, fotografer senior di Kota Magelang, jang pernah djoega mengoeroesi pameran foto dengan “plastiek”-banner di lereng Merapi, tetapi lokasinja indoor (di dalem soeatoe gedoeng). Matoer noewoen sanget nggih Pak Yusuf :-)

* Pameran terseboet meroepaken salah-satoe soeb-atjara dari event “Magelang Tempo Doeloe 2010”, bersama soeb-soeb atjara jang lain ija itoe pameran sepeda koeno, pameran boekoe koeno, pameran keris koeno, pameran sepeda-motor koeno, dan misih banjak lagi, jang semoeanja dilaksanaken pada hari dan tanggal jang sama, oleh berbagai komoenitas ASELI warga Kota Magelang bekerdjasama dengen DISPORABUDPAR / Pemkot Magelang, jang kesemoeanja dikoordinir oleh Bagus Prijana, aktivis jang lebih beken dengen panggilan “Agung Dragon VOC”, jang sekaligoes mendjadi inisiator digoenakannja edjaan lama dalam toelisan-toelisan sepoetar event terseboet. Bravo Bung !, Anda telah berboeat SANGAT BAEK oentoek moelti-komoenitas di Kota Magelang :-)

* Banjak terima kasih poela pada Aqib “Jasper” Poetjang & Hasan “Citramedia” Gintung jang telah soedi mendoekoeng Pagoejoeban KOTA TOEA Magelang dengan mendjadi relawan foto-lipoetan seloeroeh soeb-atjara pada event seni-boedaja “Magelang Tempo Doeloe 2010” ini :-)

* Meskipoen fotografer jang mengirim karja oentoek pameran terseboet tjoema sedikit, kami oetjapken terima kasih djoega pada semua sobat dari PFAM, KFM, wartawan dan freelancer fotografi jang kemaren telah ikoet membantoe kami menjebarken pengoemoeman-adjakan pameran foto, baek liwat brosur atawa poen liwat gethok-toelar. (bolinks@2010).

9 komentar:

  1. Danu Primanto:
    masih dipamerkan fotonya?

    BalasHapus
  2. mBilung Sarawita:
    sudah kukut Mas Danu, wong cuma satu hari kok ;-)

    BalasHapus
  3. MyAsa Poetika:
    Selamat dan sukses. Aku ikut bahagia membaca laporan ini. Pertama, tulisan mas Ndong bagus. Kedua, semangat merakyat yang mendasari pameran ini. Ini sebuah demokrasi seni ala postmo, yang menegasi seni ekslusif modern yg feodal. Kpn2 kita diskusi ttg masalah ini....

    BalasHapus
  4. Budi Waluyo:
    salut..kalau ada even pameran fotografi aku ikut. tapi waktunya jangan mendadak ...agak lama gitu.

    BalasHapus
  5. Gunawan Yohanes:
    Waduuu ...h aku ketinggalan info. Nek ngerti rak ya tilik ... dan nyekseni. Hebaa.... t apik tenanan idenya.

    BalasHapus
  6. Yoga Bagus:
    adakan di Jogja juga ya.

    BalasHapus
  7. Soeseno Seno:
    selamat...! semangatnya luar biasa.. semoga tahun depan lebih sukses. sekali lagi selamat kang Mbilung....!!

    BalasHapus
  8. mBilung Sarawita:
    @BW: Halahhh ... mendadak piye ta ... wong lembar publikasi wis tak kirim limang dina sakdurunge deadline-pengumpulan foto kok ... mbukak file, milih koleksi kan sedina cukup ... njur nglebokke file nang percetakan ya rong dina wis dadi kok ... heheee ... ya wis, suk maneh tak kabari 10 dina sakdurunge ... Lihat Selengkapnyadeadline ;-)
    @GYB: mulane kudu kerep online FB & maca koran lokal Dab ;-)
    @YBvD: Njenengan saja Mas Yoga & teman-teman Jogja yang EOnya, lha kami dari Magelang siap kirim "plastik"-banner, hahahaaaa ... :-)
    @SS: Matur nuwun Pakdhe Seno ! :-)

    BalasHapus
  9. Rizki Azhari:
    Mas SALAM SEMANGAT MAS MAAF KEMARIN NGGAK BISA MBATUIN TAPI AKU SEMPET LIAT DI MALEM HARINYA

    NGGAK SAH NUNGGU TAON DEPAN KAPAN KITA KUPUL LAGI N BAHAS LAGI OKE2 InsyaAlloh AKu Siap Bantu BUat Promosiin & Mampang Fotoku Tentunya Walaupun Belum Laya* Mungkin Tapi Dengan Cara Itu aku Tau Kualitasku

    Makasih Mas Dah Share Buat Temen2 Magelang Yu* Kita Bangkit Walapun aku bukan berasal dari magelang Tapi aku Yakin Banyak Yang BIsa Kita Informasikan Dari KOta Magelang Salam Kreatif

    BalasHapus