TRADISI TUMPUK SETUMBU.
Kearifan Lestarikan Alam Borobudur
oleh Sholahuddin al-Ahmed
Borobudurlinks(23/10) Di kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang ada tradisi ‘’Punthuk Setumbu’’ sebagai upaya melestarikan kearifan lokal. ‘’Tradisi ini ditandai dengan pembersihan sampah dan rumput liar di Bukit Punthuk Setumbu, menanam bibit pohon, dan membersihkan lingkungan sekitar mata air,’’kata Sekretaris Panitia, Purwanto.
Tradisi itu rencananya digelar masyarakat Sabtu (24/10). Mereka yang rencanya akan hadir antara lain Direktur Pemberdayaan Masyarakat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Bakri, jajaran direksi PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, serta pejabat setempat.
Dikatakan oleh Purwanto, sekitar 750 seniman rakyat terutama di kawasan Candi Borobudur turut memeriahkan kegiatan tahunan bertepatan dengan musim kapat menurut perhitungan kalender Jawa itu. Ia menjelaskan, puncak kegiatan itu berupa prosesi jalan kaki dari Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, sekitar dua kilometer sebelah barat Candi Borobudur menuju ke Bukit Punthuk Setumbu.
Seperti tahun lalu mereka mengenakan pakaian adat Jawa dan berbagai properti kesenian rakyat dan mengusung sejumlah tumpeng berupa nasi berbentuk gunungan, sayuran, lauk pauk, tumpeng berupa hasil bumi.
Selain itu, katanya, masyarakat setempat juga menyiapkan 15 ekor kambing dan empat ekor sapi yang setiap ekornya akan dikalungi ketupat dalam prosesi tersebut. Prosesi itu disebut ‘’ibir-ibir angon’’. Prosesi itu dipimpin sesepuh warga setempat, Dul
Rosyid (90). Dia akan membakar kemenyan, memimpin doa dan selanjutnya bersama sejumlah tokoh masyarakat setempat menanam bibit pohon seperti albasia, mahoni, dan aren di puncak bukit tersebut.
Di bagian timur laut bukit dengan ketinggian sekitar 1.300 meter dari permukaan air laut itu juga terdapat mata air yang disebut Sendang Widodaren. Upaya reboisasi di kawasan itu untuk melindungi mata air agar tak mati.
Anda bisa posting-ulang artikel ini atau dengan mencantumkan link ini:
http://borobudurlinks.blogspot.com/2009/10/tradisi-tumpuk-setumbu.html?m=0
http://borobudurlinks.blogspot.com/2009/10/tradisi-tumpuk-setumbu.html?m=0
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar